Menteri Syeikh Kante Sebut Indonesia Role Model Bagi Senegal

By Admin

nusakini.com--Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam menerima kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Senegal, Syeikh Kante di Kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta, Kamis (30/08). 

Syeikh Kante didampingi Dubes RI untuk Republik Senegal Mansyur Pangeran bersama delegasi disambut Sekjen di Loby Utama Kantor Kemenag. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Senegal, Syeikh Kante mengatakan, Indonesia menjadi role model bagi pemerintah dan rakyat Senegal khususnya terkait kerukunan umat beragama, pelayanan haji, pengelolaan zakat dan pendidikan Islam. 

"Indonesia adalah negara besar yang ramah dan damai. Tanpa kedamaian kita tidak akan bisa bergerak maju. Di sini saya merasa di rumah sendiri. Tentu banyak hal kerja sama yang bisa dijalin antara Indonesia dengan Senegal. Saya bangga di Indonesia," ujar Syeikh. 

Seikh Kante menambahkan, pemerintah Senegal mengapresiasi perlindungan hak perempuan di Indonesia yang juga menjadi perhatian serius bagi rakyat Senegal. Pemerintah Senegal menilai Indonesia menjadi salah satu negara yang concern dalam menjalin kerja sama pembangunan sumberdaya manusia.   

"Indonesia adalah contoh yang sangat kuat bagi pemerintah Senegal. Karena Indonesia mempertimbangkan agama dalam pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Ini adalah pembangunan sumberdaya manusia yang sangat baik. Ini menjadi inspirasi bagi kami," kata Syeikh Kante.   

"Kami sangat mengharapkan program kerjasama pendidikan ini terwujud segera. Kami juga secara remi mengundang Menteri Agama RI untuk bisa hadir pada Konferensi Islam di Senegal yang akan digelar pada 13 September 2018. Konferensi ini akan dihadiri sekitar 2.000 ulama Senegal. Kehadiran Menteri Agama Republik Indonesia sangat kami harapkan dalam konferensi ini," sambung Syeikh Kante yang dalam pertemuan tersebut mengunakan bahasa Prancis sebagai bahasa nasional Senegal  

Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan Indonesia dan Senegal sudah memiliki hubungan diplomatis yang sangat panjang dimulai pada Konfrensi Asia Afrika pada tahun 1955. Dan Senegal juga merupakan salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.  

"Saya mewakili Meteri Agama yang saat ini memimpin delegasi Amirul Haj Indonesia di Arab Saudi mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Senegal atas hubungan diplomatis yang sangat baik dengan Indonesia. Kita bersyukur karena kerjasama sangat luar biasa ini, kita harapkan dalam kunjungan ini akan ada banyak hal kerja sama yang bisa dijalin dari kedua belah pihak baik itu goverment to goverment, business to business, kerja sama pendidikan dan dialog lintas agama," kata Sekjen Nur Syam. 

Sekjen menambahkan, pemerintah Senegal termasuk salah satu negara yang mendukung Indonesia sebagai anggota tetap dewan keamanan PBB. Atas nama Kementerian Agama Sekjen mengapresiasi atas dukungan ini.

Indonesia memiliki lembaga pendidikan sangat unik dan matang lanjut Sekjen, yaitu pesantren yang kebanyakan berdiri sebelum kemerdekaan Indonesia. Khusus di sektor pendidikan keagamaan di Indonesia terdapat 41 ribu pesantren, madrasah 67 ribu, PTKIN 67 dan perguruan tinggi keagamaan swasta sebanyak 700. 

"Kita siap menjalin kerja sama dalam penerimaan santri asal Senegal untuk belajar di Indonesia, begitu juga di MTsN, MA hingga perguruan tinggi Islam negeri," ujar Sekjen yang didampingi Sekjen Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag M Fuad Nassar. 

Sementara itu Dubes RI untuk Republik Senegal Mansyur Pangeran menyatakan, Menteri Pendidikan Senegal dalam waktu dekat akan berkunjung ke Indonesia untuk menindaklanjuti kerjama pendidikan dengan Indonesia. 

"Menteri Pendidikan Senegal memastikan akan berkunjung ke Indonesia. Presiden Senegal, Macky Sall melalui Menteri Pendidikan Senegal dalam waktu dekat akan mengirim 10 utusan untuk melakukan riset terkait pendidikan keagamaan di Indonesia. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag," kata Mansyur Panggeran . 

Mansyur Pangeran merupakan Duta Besar Senegal merangkap Cago Verde, Republik Gambia, Republik Guinea Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone berkedudukan Dakar, Senegal. (p/ab)